Selasa, 26 Oktober 2010

Megahnya Gunung Bromo-Semeru

Taman Nasional Bromo-Semeru merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa laut pasir seluas 5.250 hektar, yang berada pada ketinggian 2392 m dari permukaan laut.
Pegunungan Bromo-Semeru, merupakan pegunungan yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Kawasan wisata ini menjanjikan sebuah keindahan yang tak bisa anda temui di tempat lain. Dari puncak gunung berapi yang masih aktif ini, anda bisa menikmati hamparan lautan pasir seluas 10km persegi, dan menyaksikan kemegahan gunung Semeru yang menjulang menembus awan. Anda juga bisa menatap indahnya matahari beranjak keluar dari peraduannya.
Selain menyaksikan keindahan panorama yang ditawarkan oleh Bromo-Semeru, apabila Anda datang di waktu yang tepat, maka Anda dapat menyaksikan Upacara Kesodo, yang diadakan oleh masyarakat Tengger. Upacara ini biasanya dimulai pada saat tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kesodo [ke-sepuluh] menurut penanggalan Jawa. Upacara Kesodo merupakan upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dengan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo. Saat prosesi berlangsung, masyarakat Tengger lainnya beramai-ramai menuruni tebing kawah dan sesaji yang dilemparkan ke dalam kawah, sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa.

Cara Mencapai Daerah Ini
Anda dapat mencapai daerah ini dengan menggunakan mobil pribadi pun menyewa kendaraan. Ada empat pintu gerbang utama untuk memasuki kawasan taman nasional ini yaitu: desa Cemorolawang jika melalui jalur Probolinggo, desa Wonokitri dengan jalur Pasuruan, desa Ngadas dari jalur Malang dan desa Burno adalah jalur Lumajang. Adapun rute yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:
Pasuruan-Warung Dowo-Tosari-Wonokitri-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 71 km, Malang-Tumpang-Gubuk Klakah-Jemplang-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 53 kmAtau dari Malang-Purwodadi-Nongkojajar-Tosari-Wonokitri-Penanjakan sekitar 83 km

Tempat Menginap
Berbagai hotel dan penginapan dapat ditemukan disekitar area Taman Nasional Bromo-Semeru, mulai dari losmen sampai dengan hotel berbintang 4 dapat di jadikan pilihan untuk menginap di Bromo. Rata rata setiap hotel memasang tarif yang terjangkau.

Tempat Bersantap
Agak sedikit sulit untuk menemukan tempat makan di area ini terutama pada malam hari. Akan tetapi, apabila Anda menginap di desa Wonokitri, sekitar 3 km ke bawah tepatnya di pasar Tosari dapat ditemui beberapa warung makanan yang buka dan menjajakan makanannya hingga pukul 9 malam.

Berkeliling
Anda dapat berkeliling ke sekitar areal Taman Nasional dengan menyewa kendaraan jenis jeep 4x4. Atau, jika hanya ingin berkeliling di sekitar area lautan pasir Bromo, Anda dapat menyewa kuda yang banyak tersedia disana.

Yang Dapat Anda Lihat Atau Lakukan
Adapun hal-hal lain yang dapat dilihat atau dilakukan di area ini adalah Anda dapat mengunjungi beberapa objek di bawah ini:

*
Cemorolawang. Salah satu pintu masuk menuju taman nasional yang banyak dikunjungi untuk melihat dari kejauhan hamparan laut pasir dan kawah Bromo, dan berkemah.
*
Laut Pasir Tengger dan Gunung Bromo. Berkuda dan mendaki gunung Bromo melalui tangga dan melihat matahari terbit.
*
Pananjakan. Melihat panorama alam gunung Bromo, gunung Batok dan gunung Semeru.
*
Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo dan Puncak Gunung Semeru. Danau-danau yang sangat dingin dan selalu berkabut ( 2.200 m. dpl) sering digunakan sebagai tempat transit pendaki Gunung Semeru (3.676 m. dpl).
*
Ranu Darungan. Berkemah, pengamatan satwa/ tumbuhan dan panorama alam yang menawan.

Buah Tangan
Anda dapat membeli oleh-oleh atau cinderamata di sekitar point area yang biasa digunakan untuk melihat matahari terbit. Di area ini banyak terdapat kios cinderamata yang menjajakan dagangan mereka seperti kaos atau t-shirt, topi kupluk, syal dan lainnya. Selain itu, di sekitar area laut pasir juga terdapat beberapa penjaja cinderamata yang menjual kaos atau t-shirt yang bertuliskan Gunung Bromo-Semeru.

Tips

*
Musim kunjungan terbaik adalah sekitar bulan Juni s/d Oktober dan bulan Desember s/d Januari.
*
Perlu disiapkan kesehatan prima dan perbekalan penahan dari udara dingin seperti: baju hangat, penutup kepala, kaus tangan penahan udara dingin, serta bekal makanan-minuman secukupnya
*
Perlu diingat bahwa di puncak Penanjakan tidak ada pengginapan maka dari penginapan terdekat harus berangkat pagi-pagi sekitar pukul 03.00-04.00 pagi dini hari.
Mengingat sulitnya mencari makanan pada malam hari, akan lebih baik apabila Anda membeli persediaan makanan dan minuman sebagai bekal Anda.

Baca Selengkapnya......

Sabtu, 31 Juli 2010

Teater Jangger juga termasuk budaya Probolinggo Karena Berasal Dari Sejarah Minak Jinggo

Teater Janger atau kadang disebut Damarwulan atau Jinggoan, merupakan pertunjukan rakyat yang sejenis dengan ketoprak dan ludruk. Pertunjukan ini hidup dan berkembang di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur serta mempunyai lakon atau cerita yang diambil dari kisah-kisah legenda maupun cerita rakyat lainnya. Selain itu juga sama-sama dilengkapi pentas, sound system, layar/ tirai, gamelan, tari-tarian dan lawak. Serta pembagian cerita dalam babak-babak yang dimulai dari setelah Isya hingga menjelang Subuh.

Sejarah


Pada abad ke-19, di Banyuwangi hidup suatu jenis teater rakyat yang disebut Ande-Ande Lumut karena lakon yang dimainkan adalah lakon Andhe-Andhe Lumut. Dan dari sumber cerita dari mulut ke mulut, pelopor lahirnya Janger ini adalah Mbah Darji, asal Dukuh Klembon, Singonegaran, Banyuwangi kota. Mbah Darji ini adalah seorang pedagang sapi yang sering mondar-mandir Banyuwangi-Bali, dan dari situ dia tertarik dengan kesenian teater Arja dan dia pun berkenalan dengan seniman musik bernama Singobali yang tinggal di Penganjuran, dari situlah kemudian terjadi pemaduan antara teater Ande-Ande Lumut dengan unsure tari dan gamelan Bali, sehingga lahirlah apa yang disebut Damarwulan Klembon atau Janger Klembon.
Semenjak itu, mulai lahir grup-grup Damarwulan di seantero Banyuwangi. Mereka bukan hanya memberikan hiburan, namun juga menyisipkan pesan-pesan perjuangan untuk melawan penjajah dengan kedok seni. Di masa revolusi, kerap kali para pejuang kemerdekaan menyamar sebagai seniman Janger untuk mengelabui Belanda dan para mata-matanya.
Menurut Dasoeki Nur, seorang pelaku kesenian Janger, teater ini juga sempat berkembang hingga melampaui wilayah Banyuwangi sendiri. Bahkan menurutnya lagi, pada tahun 1950an pernah berdiri dua kelompok Janger yang berada di wilayah Samaan, dan Klojen, kota Malang.

Paradoks Karakter Minakjinggo

Dalam wacana masyarakat Banyuwangi, karakter Minakjinggo digambarkan sangat berlawanan dengan apa yang diyakini masyarakat Jawa pada umumnya (berdasarkan cerita-cerita seperti Serat Damarwulan). Digambarkan Minakjinggo merupakan sosok yang bertemperamen buruk, kejam dan sewenang-wenang. Disamping buruk rupa, pincang, suka makan daun sirih dan lancing meminang Sri Ratu Kencanawungu (Ratu Majapahit).
Menurut pandangan masyarakat Banyuwangi, Minakjinggo digambarkan sebagai sosok yang rupawan, digandrungi banyak wanita, arif, bijaksana dan pengayom rakyatnya. Mengapa Minakjinggo memberontak? Menurut para sesepuh Banyuwangi itu lebih dikarenakan dia menagih janji Kencana Wungu untuk menjadikannya suami, setelah mampu mengalahkan Kebo Marcuet, dan dimenangkan oleh Minakjinggo. Wajah Minakjinggo menjadi rusak karena terluka pada saat bertarung dengan Kebo Marcuet, dan demi melihat wajah Minakjinggo yang rusak, maka Kencana Wungu menolak dan akhirnya Minakjinggo memberontak.
Pandangan inilah yang berupaya diluruskan, mengingat citra Minakjinggo yang buruk dalam catatan legenda Serat Damarulan. Keabsahan Serat Damarwulan dengan legenda-legendanyapun masih simpang siur, dan data masih kurang lengkap.

Keunikan Teater Janger

Teater Janger Banyuwangi ini merupakan salah satu kesenian hibrida, dimana unsure Jawa dan Bali bertemu jadi satu didalamnya. Gamelan, kostum dan gerak tarinya mengambil budaya Bali, namun lakon cerita dan bahasa justru mengambil dari budaya Jawa. Bahasa yang dipergunakan dalam kesenian ini adalah bahasa Jawa Tengahan yang merupakan bahasa teater ketoprak. Namun pada saat lawakan, digunakan bahasa Using sebagai bahasa pengantar. Lakon ceritanya pun justru diambil dari Serat Damarwulan yang dianggap penghinaan terhadap masyarakat Banyuwangi, yang anehnya malah berkembang subur.

Lakon atau Cerita

Lakon atau cerita yang akan dipentaskan, disesuaikan dengan permintaan penanggap atau scenario kelompok itu sendiri. Lakon yang paling banyak dipentaskan antara lain, Cinde Laras, Minakjinggo Mati, Damarulan Ngenger, Damarulan Ngarit, dan lain sebagainya. Selain dari cerita panji, lakon juga diambil dari legenda rakyat setempat seperti Sri Tanjung dan kadang cerita-cerita bernuansa Islam.

Busana

Busana pemain disesuaikan dengan peran mereka. Pada peran prajurit, raja, panglima dan tokoh kalangan atas biasanya menggunakan busana khas Bali yang biasa dipakai dalam pertunjukan Arja. Sedangkan kaum wanita istana memakai busana Bali yang dimodifikasi, yakni kuluk yang dihias bunga kamboja dengan manik-manik, ter atau penutup dada, dan biasanya memakai kain jarit berwarna mengkilap. Yang unik, peran rakyat jelata justru memakai busana khas Jawa.

Tari pengiring

Tari-tarian yang menjadi pengiring dalam pertunjukan Janger ini bervariasi. Bisa dibuka dengan tari-tarian khas Bali, seperti pendet, legong, baris , atau tari-tarian khas Banyuwangi seperti Jejer Gandrung, Jaran Goyang, Seblang Lokento dan lain sebagainya.

Perkembangan saat ini

Diperkirakan ada sekitar 60an kelompok Janger yang masih eksis saat ini. Meski kondisinya memang senin-kamis, sebagai dampak modernisasi yang makin marak. Kelompok Janger Banyuwangi yang cukup popular di wilayah tersebut antara lain Temenggung Budoyo dari kota Banyuwangi, Madyo Utomo dari desa Bubuk, Kec. Rogojampi, dan Patoman dari desa Blimbingsari, Kec. Rogojampi.

Baca Selengkapnya......

Jumat, 30 Juli 2010

Energi Alternatif Dapat Menjadi Kunci Pengawetan Lingkungan

Energi yang sering kita pakai sehari-hari semakin lama semakin berkurang atau menipis. Karena banyaknya pemakaian yang tidak terkontrol sehingga menimbulkan kelangkaan atau bahkan habis sama sekali. Untuk itu sekarang perlu dipikirkan adanya energi alternative untuk pengganti dari energi yang biasanya sering dipakai . Dibawah ini adalah berbagai sumber energi alternatif yang dapat kita manfaatkan, selain akan membantu udara untuk jadi bersih, penghematan juga akan dapat dilakukan.

Angin. Tenaga kinetik angin sekarang sudah mulai banyak dipergunakan sebagai pemutar angin dengan menggunakan turbin angin baik untuk rumah maupun untuk keperluan bisnis. Satu turbin angin dapat berharga dua setengah milyar rupiah sampai dengan 10 milyar rupiah, tergantung dari ukurannya. Tapi satu turbin saja dapat menghidupi sampai dengan tiga puluh rumah, tapi karena angin tidak selalu bertiup, tenaga cadangan harus selalu tetap tersedia, misalnya dari PLN.
Matahari. Negara kita yang kaya matahari tampaknya sangat cocok menggunakan sumber daya ini. Coba gunakan atap yang terbuat dari sistem tenaga surya yang disebut sel fotovoltaik. Harganya memang tidak murah, untuk atap ukuran standar dapat mencapai 200 juta rupiah. Tapi sistem ini sangat mengurangi tagihan listrik pemilik rumah, apalagi dengan sistem tagihan PLN yang ada sekarang.
Biodiesel. Bahan dasar bahan bakar ini dibuat dari tumbuhan seperti kedelai, kelapa dan sebangsanya, biodiesel adalah bahan bakar non-toxic yang dapat dicampurkan dengan minyak diesel biasa atau digunakan sebagaimana adanya untuk mengurangi emisi.
Nuklir. Dengan bahan bakar uranium, logam yang ditemukan di bebatuan, dan diproses di reaktor nuklir, energi panas yang ada akan digunakan sebagai bahan untuk memutar turbin yang ada. Sumber energi ini tidak melepaskan emisi gas rumah kaca dan tidak malah. 20% sumber listrik di Amerika sudah berbahan bakar nuklir.
Hidrogen. Bagaimana caranya anda menciptakan sumber daya yang sama sekali tidak mengeluarkan apapun kecuali air bersih? Jawabannya adalah sel bahan bakar hidrogen. Masalah yang ada sekarang adalah untuk memisahkan hidrogen dari bentuk komposisinya, misalnya rantai karbon atau air, berarti menggunakan sumber daya lainnya. Penyimpanan hidrogen juga tidak mudah, karena kepadatannya sangat rendah, maka sangatlah sulit untuk menempatkan hidrogen dalam jumlah besar dalam ruangan yang sempit. Oleh karena itulah, walaupun banyak kendaraan mulai menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya, masih sulit didirikan stasiun pengisian hidrogen.

Baca Selengkapnya......

Candi Jabung

Candi Jabung merupakan salah satu peninggalan bersejarah di Probolinggo yang terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton berada pada ketinggian 8 m dpl. Candi ini terbuat dari batu merah dengan ukuran, panjang 13,11 m, lebar 9,58 m dan tinggi 15,58 m. Sebelum dipugar areal candi ini seluas 35 x 40 m dan sekarang telah mendapat perluasan 20.042 m2.


Seperti bangunan candi umumnya Candi Jabung terdiri dari bagian subbasement, bagian kaki candi, tubuh candi dan atap candi. Ditinjau dari sudut arsitektur Candi Jabung sangat menarik, karena bagian tubuhnya berbentuk bulat (silinder) yang berdiri diatas bagian kaki candi bertingkat tiga berbentuk persegi. Sedangkan bagian atapnya berbentuk stupa.
Letak pintu bilik candi berada disebelah barat, maka Candi Jabung menghadap ke barat. Pada sisi barat masih terlihat bagian yang menjorok ke depan merupakan bekas susunan tangga naik memasuki candi. Di sebelah Barat Daya halaman candi terdapat bangunan candi. Menara sudut di perkirakan penjuru pagar, fungsinya sebagai pelengkap bangunan induk Candi Jabung. Candi Menara sudut terbuat dari bahan batu bata, bangunan candi tersebut berukuran tiap-tiap sisi 2.55 meter, tinggi 6 meter.
Arsitektur Candi Jabung sangat menarik, mempunyai komponen berupa batur, kaki, tubuh dan atap, pada bagian tubuh bentuknya bulat (silinder segi delapan ) berdiri diatas bagian kaki candi yang betingkat tiga berbentuk persegi. Sedangkan pada bagian atapnya dagoda (stupa) tetapi pada bagian puncak sudah runtuh dan atapnya berhias motif sulur-suluran.
Di dalam bidik candi terdapat lapik area, berdasarkan inskripsi pada pintu masuk candi Jabung didirikan pada tahun 1276 c (saka) = 1354 Masehi masa kebesaran kerajaan Majapahit. Menurut keagamaan, Agama Budha dalam kitab Nagara Kertagama dan Pararaton Candi Jabung di sebutkan dengan nama Bajrajinaparamitapura. Dalam kitab Nagara Kertagama candi Jabung di kunjungi oleh Raja Hayam Wuruk pada tahun 1359 Masehi pada kitab Pararaton disebut Sajabung yaitu tempat pemakaman Bhra Gundul salah seorang keluarga raja.
Di lokasi Candi Jabung anda bisa mengetahui sejarah seluk beluk Candi Jabung dari informasi yang terpampang di depan. laskan bahwa pada tahun 1978, kondisi candi tampak tak terurus, seluruh bangunan ditumbuhi pohon dan rumput liar. Baru pada tahun 1980 pemkab Probolinggo melakukan pemugaran umtuk merenovasi dan menggantikan bagian yang rusak. Baru pada tahun 1986 setelah pemugaran selesai, Candi Jabung sedah bisa dinikmati wisatawan.

Baca Selengkapnya......

Pengolahan Limbah Plastik Dengan Metode Daur Ulang (Recycle)


Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik atau sampah. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya. Selain itu aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan.Industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah;


Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar dalam bentuk %scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam sebuah hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup yang ada di dalam sebuah rantai pasok makanan akan menerima limbah sebagai bahan baku yang baru.

Limbah Plastik

Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic.

Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Data BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar 136.122,7 ton sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga dalam kurun waktu tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton limbah plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. (YBP, 1986).

Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di Indonesia,penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita. Padahal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja makanan di warung tiga kali sehari berarti dalam satu bulan satu orang dapat menggunakan 90 kantung plastik yang seringkali dibuang begitu saja. Jika setengah penduduk Indonesia melakukan hal itu maka akan terkumpul 90×125 juta=11250 juta kantung plastik yang mencemari lingkungan. Berbeda jika kondisi berjalan sebaliknya yaitu dengan penghematan kita dapat menekan hingga nyaris 90% dari total sampah yang terbuang percuma. Namun fenomena yang terjadi adalah penduduk Indonesia yang masih malu jika membawa kantung plastik kemana-mana. Untuk informasi saja bahwa di supermarket negara China, setiap pengunjung diwajibkan membawa kantung plastik sendiri dan apabila tidak membawa maka akan dikenakan biaya tambahan atas plastik yang dikeluarkan pihak supermarket.

Pengelolaan Limbah Plastik Dengan Metode Recycle (Daur Ulang)

Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar (Syafitrie, 2001).

Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya (Sasse et al.,1995).

Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan secara manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi. Kondisi ini memungkinkan berkembangnya industri daur ulang plastik di Indonesia (Syafitrie, 2001).

Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran dengan bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitas (Syafitrie, 2001). Menurut Hartono (1998) empat jenis limbah plastik yang populer dan laku di pasaran yaitu polietilena (PE), High Density Polyethylene (HDPE), polipropilena (PP), dan asoi.

Plastik Daur Ulang Sebagai Matriks

Di Indonesia, plastik daur ulang sebagian besar dimanfaatkan kembali sebagai produk semula dengan kualitas yang lebih rendah. Pemanfaatan plastik daur ulang sebagai bahan konstruksi masih sangat jarang ditemui. Pada tahun 1980 an, di Inggris dan Italia plastik daur ulang telah digunakan untuk membuat tiang telepon sebagai pengganti tiang-tiang kayu atau besi. Di Swedia plastik daur ulang dimanfaatkan sebagai bata plastik untuk pembuatan bangunan bertingkat, karena ringan serta lebih kuat dibandingkan bata yang umum dipakai (YBP, 1986).

Pemanfaatan plastik daur ulang dalam bidang komposit kayu di Indonesia masih terbatas pada tahap penelitian. Ada dua strategi dalam pembuatan komposit kayu dengan memanfaatkan plastik, pertama plastik dijadikan sebagai binder sedangkan kayu sebagai komponen utama; kedua kayu dijadikan bahan pengisi/filler dan plastik sebagai matriksnya. Penelitian mengenai pemanfaatan plastik polipropilena daur ulang sebagai substitusi perekat termoset dalam pembuatan papan partikel telah dilakukan oleh Febrianto dkk (2001). Produk papan partikel yang dihasilkan memiliki stabilitas dimensi dan kekuatan mekanis yang tinggi dibandingkan dengan papan partikel konvensional. Penelitian plastik daur ulang sebagai matriks komposit kayu plastik dilakukan Setyawati (2003) dan Sulaeman (2003) dengan menggunakan plastik polipropilena daur ulang. Dalam pembuatan komposit kayu plastik daur ulang, beberapa polimer termoplastik dapat digunakan sebagai matriks, tetapi dibatasi oleh rendahnya temperatur permulaan dan pemanasan dekomposisi kayu (lebih kurang 200°C).

Baca Selengkapnya......

Pantai Bentar

Pantai Bentar Indah yang terletak di distrik Gending, di sisi jalan Surabaya - Banyuwangi, 7 km dari timur ke Probolinggo. Pantai Bentar Indah adalah cara ke Bali - Surabaya - Yogyakarta - Jakarta, sehingga ini merupakan obyek wisata potensial.

Ada sebuah bukit di samping pantai Bentar Indah, karena terletak pada kurva jalan utama. Jadi itu, wisatawan dapat naik bukit dan menikmati pemandangan laut yang indah. Ada pasir putih yang menyebar di sepanjang pantai dan menonton menarik gelombang laut di pantai Bentar.

Para wisatawan juga dapat memancing, karena di hutan bakau timur akan dibuat untuk bendungan tradisional, yang akan memiliki benih ikan dan udang. Selain itu, pengunjung dapat melakukan aktivitas hari libur lain, seperti; berenang, berperahu, berjemur, voli pantai, dll


Baca Selengkapnya......

Madakaripura Waterfall

Lagi - lagi waterfall, Kita kali ini ke Madakaripura Waterfall di kawasan Probolinggo,dekat desa Sapeh kecamatan Lumbang. Dari Surabaya kita lewat jalan tol keluar di Gempol trus ambil belokan ke kiri menuju Bangil - Pasuruan -Probolinggo. Setelah masuk Probolinggo kita tinggal mengikuti jalan besar itu sampai kita lihat papan di kanan jalan yang menunjukkan ke arah Bromo. Sebagai patokan papan itu terletak beberapa meter setelah Rumah Makan Nguling yang terkenal dengan rawonnya.

Setelah belok kanan sudah lurus saja ikut jalan lagi sampai di lokasi wisata Madakaripura. Dikanan kiri jalan bisa kita lihat banyak penjual dan peternak madu yang menjual madu asli disana.Lalu ada juga persimpangan yang jalan ke kiri menuju Bromo kita ambil jalan satunya terus aja.Madakaripura ini hanya terletak 6 km dari Bromo.

Setelah beberapa saat tibalah kita di kawasan wisata itu.Kita bayar tiket masuk(maap lupa berapa) yang tdk terlalu mahal,lalu kita melanjutkan dengan jalan kaki dan juga diharuskan menyewa jasa pemandu lokal sana,kurang lebih Rp 30.000/person tergantung kita dan baik tidaknya pemandu tersebut.Dengan jumlah 7 orang kami diikuti oleh 2 pemandu untuk membantu kita.Alasannya karena walaupun hampir 3/4 perjalanan menuju air terjun utama sudah di bangun jalan dan tangga,tapi 1/4 perjalanan sisanya kita harus rela berbasah - basah jalan di sungai yang berbatuan namun jernih dan sejuk serta yang paling asyik ......kita jalan melewati beberapa air terjun kecil sebelum menuju yang utama. Sebelum jalan di bawah air terjun kecil itu ada disediakan pos yang menyewakan payung (Rp 1.500,-/payung)dan tempat menitipkan barang.
Note: Lebih baik tinggalkan semua brg tidak berguna di kendaraan,mungkin hanya camera dengan pelindungnya yg dibawa.Pakailah alas kaki yang nyaman untuk jalan bebatuan yg sdkt licin


Jalan yang dilewati


Di bawah air

Air terjun ini dikenal sebagai tempat meditasi Patih terkenal kerajaan Majapahit, Gajah Mada dan tempatnya menghabiskan sisa hidupnya. Lokasi wisata ini terletak pada ketinggian 620 M diatas permukaan laut dan air yang jatuh dari ketinggian 200 meter itu menciptakan perasaan yang luar biasa saat melihatnya. Kami cukup kesulitan mengabadikannya karena kerasnya tiupan air ke camera(menurut pengalaman lebih baik membawa juga tissue camera ;p ) Saat yang paling tepat untuk mengunjungi air terjun ini adalah sekitar pukul 10.00 - 14.00 dimana kadangkala bisa kita lihat pelangi dari perpaduan matahari dan air disana. Jika kita mandi dengan air dari air terjun ini juga dipercaya dapat menghilangkan penyakit rematik dan juga membuat awet muda.


Air Terjun Utama

Air Terjun Kecil


Perlu di perhatikan pada waktu musim penghujan sangatlah disarankan untuk tidak memasuki kawasan ini dikarenakan tata letaknya yang cukup membahayakan jika terjadi banjir.

Baca Selengkapnya......

Kamis, 29 Juli 2010

Perambahan Hutan Masih Marak

Lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) Matahatee menilai selama ini masih marak terjadinya perambahan hutan yang terjadi dikawasan hutan Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang. Hal ini dibuktikan dengan penemuan sejumlah titik rawan pembalakan liar (illegal logging-red) di daerah tersebut.

Hal itu diungkapkan Direktur LSM Matahatee, Ivo Lestari kepada Harian Aceh, Senin (21/12) di Langsa.

Hasil monitoring dan investigasi yang dilakukan pihaknya, ditemukan penebangan liar di Aceh Timur dan Aceh Tamiang, sementara titik –titik rawan ilegal loging di Aceh Timur antara lain di Kecamatan Bireum Bayeun, Rantau Panjang Peureulak, Rantau Selamat, Penaron dan Serbajadi-Lukop.

Menurutnya, pada Juni 2008 lalu tim ranger LSM Matahatee bekerjasama dengan RCTI melakukan investigasi ke Bukit lalang Kecamatan Bireum Bayeun Aceh Timur, ketika itu ditemukan pelaku ilegal loging yang sedang menebang kayu dengan chinsaw dan mengangkutnya dengan mobil combat. Pelakunya kemudian diserahkan ke aparat penegak hukum untuk diproses lebih lanjut.

Hasil investigasi itu kemudian diikutsertakan pada lomba investigasi lingkungan yang diselenggarakan British Council di London Inggris, dengan judul Ranger di Tepian Leuser. “ Alhamdulillah liputan tersebut menjadi pemenang di kompetisi paling bergengsi di Inggris itu,” kaya Ivo.

Sepanjang tahun 2008 lalu LSM Matahatee juga memonitor amukan gajah dan harimau di sejumlah Kecamatan di Aceh Timur,dari hasil monitoring tersebut terindikasi bahwa turunnya sekelompok gajah dan harimau ke lokasi perkampungan warga karena terganggunya habitat satwa itu akibat masih maraknya aktivitas ilegal loging. “Kondisi tersebut sangat memprihatinkan karena bisa menjadi ancaman bagi warga sekitarnya terutama ternak mereka diterkam harimau, perkebunan warga diobrak-abrik kawanan gajah, dalam jangka panjang kondisi ini bisa menjadi ancaman konflik manusia dan satwa,” lanjut Ivo.

Dijelaskannya juga, di Kota Langsa terdapat sekitar delapan puluhan panglong kayu yang beroperasi, hasil investigasi LSM Mtahatee terindikasi bahwa panglong-panglong tersebut dijadikan tempat loging laundry oleh jaringan pelaku ilegal loging, “Mereka berkedok sebagai tempat pengolahan alat-alat perabot rumah tangga dan pembuatan kusen, pintu dan jendela untuk pembuatan rumah warga,” ungkapnya.

Sedangkan di Aceh Tamiang, ditemukan sejumlah kilang Sawmil yang masih beroperasi, selain itu juga masih tingginya aktivitas ilegal loging di sejumlah titik antara lain Kecamatan Sekrak,Trenggulun,Pulo Tiga dan di area perbatasan antara Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang yaitu di Desa Serunting.sri

Baca Selengkapnya......

Konservasi energi

konservasi Energi mengacu pada upaya untuk mengurangi konsumsi energi dalam rangka melestarikan sumber daya untuk masa depan dan mengurangi pencemaran lingkungan. Konservasi energi dapat dicapai melalui peningkatan efisiensi penggunaan energi, dalam hubungannya dengan konsumsi energi menurun dan / atau mengurangi konsumsi dari sumber energi konvensional.
Penghematan energi dapat mengakibatkan modal keuangan meningkat, kualitas lingkungan, keamanan nasional, keamanan pribadi, dan kenyamanan manusia. Individu dan organisasi yang konsumen langsung energi memilih untuk menghemat energi untuk mengurangi biaya energi dan mempromosikan keamanan ekonomi. Industri dan pengguna komersial dapat meningkatkan efisiensi energi yang digunakan untuk memaksimalkan keuntungan.


Kebijakan konservasi energi

Rendah energi bangunan teknik dan teknologi dalam konservasi energi bangunan.

konservasi energi listrik merupakan elemen penting dari kebijakan energi. Penghematan energi mengurangi konsumsi energi dan permintaan energi per kapita dan dengan demikian offset beberapa pertumbuhan pasokan energi yang diperlukan untuk bersaing dengan pertumbuhan penduduk. Hal ini mengurangi kenaikan biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan untuk pembangkit listrik baru, dan impor energi. Mengurangi kebutuhan energi dapat memberikan fleksibilitas yang lebih dalam memilih metode yang paling disukai untuk produksi energi.

Perubahan iklim

Dengan mengurangi emisi, konservasi energi merupakan bagian penting dari mengurangi perubahan iklim. Konservasi Energi memfasilitasi penggantian sumber daya yang tidak terbarukan dengan energi terbarukan. Konservasi Energi adalah solusi yang paling sering ekonomis untuk kekurangan energi, dan merupakan alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk produksi energi meningkat.

Energi konservasi menurut negara

India

Minyak Konservasi Asosiasi Riset (PCRA) adalah sebuah badan pemerintah India dibuat pada tahun 1976 dan terlibat dalam mempromosikan efisiensi energi dan konservasi di setiap jalan kehidupan. Dalam PCRA masa lalu telah dilakukan dua mega kampanye media massa nasional di televisi lebar, radion & media cetak yang telah diterima dengan baik oleh massess dan pengguna akhir dari produk minyak bumi. Penilaian dampak survei oleh pihak ketiga menunjukkan bahwa karena kampanye ini mega oleh PCRA, atas segala tingkat kesadaran sudah naik yang mengarah ke penghematan bahan bakar fosil crores senilai rupee selain tabungan Sayang "EARTH" dari polusi. Karena kampanye ini mega, banyak penghargaan dimenangkan oleh PCRA hanya kesaksian dari upaya tulus oleh PCRA kenal lelah untuk kepentingan bangsa. Untuk keterangan lebih lanjut, Anda mungkin ingin melihat www.pcra.org website
Biro Efisiensi Energi adalah organisasi pemerintah India dibuat pada tahun 2002 bertanggung jawab untuk mempromosikan efisiensi energi dan konservasi.

Japan





Sejak krisis minyak tahun 1973, konservasi energi telah menjadi masalah di Jepang. Semua bahan bakar minyak berbasis impor, energi yang berkelanjutan sehingga adat sedang dikembangkan.
Pusat Konservasi Energi mempromosikan efisiensi energi di setiap aspek Jepang. entitas swasta menerapkan efisiensi penggunaan energi untuk industri.








Libanon

Dalam Lebanon dan sejak tahun 2002 Pusat Lebanon untuk Konservasi Energi (LCEC) telah mempromosikan pembangunan yang efisien dan rasional menggunakan energi dan penggunaan energi terbarukan di tingkat konsumen. Ini dibuat sebagai proyek yang dibiayai oleh Global Environment Facility (GEF) dan Departemen Energi Air (MEW) di bawah pengelolaan Program Pembangunan PBB (UNDP) dan secara bertahap memantapkan dirinya sebagai pusat nasional independen teknis meskipun terus didukung oleh United Nations Development Programme (UNDP) seperti yang ditunjukkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani antara MEW dan UNDP pada tanggal 18 Juni 2007.

Selandia Baru

Di Selandia Baru Efisiensi Energi dan Konservasi Otoritas bertanggung jawab untuk mempromosikan efisiensi energi dan konservasi.

Uni Eropa

Lihat juga: Kebijakan Energi Uni Eropa
Pada akhir tahun 2006, Uni Eropa-Uni Eropa berjanji untuk mengurangi konsumsi tahunan energi primer sebesar 20% pada tahun 2020. [1] "Uni Eropa Efisiensi Energi Rencana Aksi 'adalah lama ditunggu.
Sebagai bagian dari Program SAVE Uni Eropa, [2] bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi dan perilaku hemat energi Pulse, Petunjuk Efisiensi Boiler [3] menentukan tingkat minimum boiler efisiensi untuk menembak dengan bahan bakar cair atau gas.

United Kingdom

Artikel utama: menggunakan Energi dan konservasi di Britania Raya
Penghematan energi di Britania Raya telah menerima perhatian meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Faktor kunci di belakang ini adalah komitmen Pemerintah untuk mengurangi emisi karbon, kesenjangan energi diproyeksikan '' di pembangkit listrik Inggris, dan meningkatnya ketergantungan pada impor untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Domestik perumahan dan transportasi jalan adalah dua area masalah terbesar.
Dan Wales dan 21.660.000 ini diduduki jika setiap rumah digunakan monitor dan menyimpan energi rata-rata 20% listrik ada potensi penghematan sebesar 1,9 juta ton karbon.

Amerika Serikat

Artikel utama: Energi konservasi di Amerika Serikat
Amerika Serikat saat ini merupakan konsumen energi terbesar. Departemen Energi AS mengkategorikan penggunaan energi nasional di empat sektor utama: transportasi, perumahan, komersial, dan industri. [4]
penggunaan energi di sektor transportasi dan perumahan, sekitar setengah dari konsumsi energi AS, sebagian besar dikendalikan oleh konsumen dalam negeri masing-masing. Komersial dan pengeluaran energi industri ditentukan oleh entitas bisnis dan manajer fasilitas lainnya. kebijakan energi nasional memiliki dampak yang signifikan terhadap penggunaan energi di seluruh empat sektor, dan memperkuat adalah bagian dari perdebatan legislatif 2010-Presiden Kongres.

Masalah dengan konservasi energi

Advokat dan kritik dari berbagai bentuk perdebatan dan kebijakan konservasi energi beberapa hal, seperti:
• Standar teori ekonomi menunjukkan bahwa perkembangan teknologi meningkatkan efisiensi energi, daripada mengurangi penggunaan energi. Hal ini disebut Paradoks Jevons dan dikatakan terjadi dalam dua cara. Pertama, meningkatkan efisiensi energi membuat penggunaan energi relatif lebih murah, sehingga mendorong peningkatan penggunaan. Kedua, meningkatkan efisiensi energi mengarah kepada peningkatan pertumbuhan ekonomi, yang menarik sampai menggunakan energi dalam perekonomian secara keseluruhan. Ini tidak berarti bahwa efisiensi bahan bakar meningkat tidak ada artinya, efisiensi bahan bakar meningkat memungkinkan produksi yang lebih besar dan kualitas hidup lebih tinggi. Namun, untuk mengurangi konsumsi energi, peningkatan efisiensi harus dipasangkan dengan intervensi pemerintah yang mengurangi permintaan (pajak hijau, topi dan perdagangan). [5] [6]
• Beberapa pengecer berpendapat bahwa pencahayaan terang merangsang pembelian. Namun, studi kesehatan telah menunjukkan bahwa sakit kepala, stres, tekanan darah, kelelahan dan kesalahan seluruh pekerja pada umumnya meningkat dengan masa sekarang over-pencahayaan yang umum di tempat kerja banyak dan pengaturan ritel. [7] [8] Ia telah menunjukkan bahwa peningkatan produktivitas alami alami tingkat pekerja, sambil mengurangi konsumsi energi. [9]
• Penggunaan telecommuting oleh perusahaan besar adalah kesempatan signifikan untuk menghemat energi, seperti banyak orang Amerika sekarang bekerja dalam pekerjaan layanan yang memungkinkan mereka untuk bekerja dari rumah bukannya Komuter untuk bekerja setiap hari. [10]
• Electric motor mengkonsumsi lebih dari 60% dari seluruh energi listrik yang dihasilkan dan bertanggung jawab atas hilangnya 10 sampai 20% dari seluruh listrik diubah menjadi energi mekanik. [11]
Konsumen • sering buruk mengenai penghematan energi produk yang efisien. Satu penelitian harus dimasukkan ke dalam menghemat energi sering terlalu memakan waktu dan mahal bila ada produk lebih murah dan teknologi yang tersedia menggunakan bahan bakar fosil saat ini. [12]
• Teknologi harus mampu mengubah pola perilaku, dapat melakukan hal ini dengan memungkinkan pengguna energi, bisnis dan perumahan, untuk melihat grafis dampak penggunaan energi mereka dapat di tempat kerja atau rumah. Advance metering energi real-time dapat membantu "orang" menghemat energi dengan tindakan mereka. Alih-alih menjadi sia-sia penghematan energi otomatis teknologi, monitor energi real-time dan meter seperti Detektif Energi, Enigin Plc Eniscope, Ecowizard, atau solusi seperti EDSA'a Paladin Live adalah contoh dari solusi tersebut

Baca Selengkapnya......

Minggu, 25 Juli 2010

Pemanasan Global (Global Warming)

Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global – termasuk Indonesia – yang terjadi pada kisaran 1,5–40 Celcius pada akhir abad 21.


Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, (b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara (c) gangguan terhadap permukiman penduduk, (d) pengurangan produktivitas lahan pertanian, (e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dsb). Dalam makalah ini, fokus diberikan pada antisipasi terhadap dua dampak pemanasan global, yakni : kenaikan muka air laut (sea level rise) dan banjir.
Dampak Kenaikan Permukaan Air Laut dan Banjir terhadap Kondisi Lingkungan Bio-geofisik dan Sosial-Ekonomi Masyarakat.

Kenaikan muka air laut secara umum akan mengakibatkan dampak sebagai berikut : (a) meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir, (b) perubahan arus laut dan meluasnya kerusakan mangrove, (c) meluasnya intrusi air laut, (d) ancaman terhadap kegiatan sosial-ekonomi masyarakat pesisir, dan (e) berkurangnya luas daratan atau hilangnya pulau-pulau kecil.

Meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir disebabkan oleh terjadinya pola hujan yang acak dan musim hujan yang pendek sementara curah hujan sangat tinggi (kejadian ekstrim). Kemungkinan lainnya adalah akibat terjadinya efek backwater dari wilayah pesisir ke darat. Frekuensi dan intensitas banjir diprediksikan terjadi 9 kali lebih besar pada dekade mendatang dimana 80% peningkatan banjir tersebut terjadi di Asia Selatan dan Tenggara (termasuk Indonesia) dengan luas genangan banjir mencapai 2 juta mil persegi. Peningkatan volume air pada kawasan pesisir akan memberikan efek akumulatif apabila kenaikan muka air laut serta peningkatan frekuensi dan intensitas hujan terjadi dalam kurun waktu yang bersamaan.

* Kenaikan muka air laut selain mengakibatkan perubahan arus laut pada wilayah pesisir juga mengakibatkan rusaknya ekosistem mangrove, yang pada saat ini saja kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Luas hutan mangrove di Indonesia terus mengalami penurunan dari 5.209.543 ha (1982) menurun menjadi 3.235.700 ha (1987) dan menurun lagi hingga 2.496.185 ha (1993). Dalam kurun waktu 10 tahun (1982-1993), telah terjadi penurunan hutan mangrove ± 50% dari total luasan semula. Apabila keberadaan mangrove tidak dapat dipertahankan lagi, maka : abrasi pantai akan kerap terjadi karena tidak adanya penahan gelombang, pencemaran dari sungai ke laut akan meningkat karena tidak adanya filter polutan, dan zona budidaya aquaculture pun akan terancam dengan sendirinya.
* Meluasnya intrusi air laut selain diakibatkan oleh terjadinya kenaikan muka air laut juga dipicu oleh terjadinya land subsidence akibat penghisapan air tanah secara berlebihan. Sebagai contoh, diperkirakan pada periode antara 2050 hingga 2070, maka intrusi air laut akan mencakup 50% dari luas wilayah Jakarta Utara.
* Gangguan terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang terjadi diantaranya adalah : (a) gangguan terhadap jaringan jalan lintas dan kereta api di Pantura Jawa dan Timur-Selatan Sumatera ; (b) genangan terhadap permukiman penduduk pada kota-kota pesisir yang berada pada wilayah Pantura Jawa, Sumatera bagian Timur, Kalimantan bagian Selatan, Sulawesi bagian Barat Daya, dan beberapa spot pesisir di Papua ; (c) hilangnya lahan-lahan budidaya seperti sawah, payau, kolam ikan, dan mangrove seluas 3,4 juta hektar atau setara dengan US$ 11,307 juta ; gambaran ini bahkan menjadi lebih ‘buram’ apabila dikaitkan dengan keberadaan sentra-sentra produksi pangan yang hanya berkisar 4 % saja dari keseluruhan luas wilayah nasional, dan (d) penurunan produktivitas lahan pada sentra-sentra pangan, seperti di DAS Citarum, Brantas, dan Saddang yang sangat krusial bagi kelangsungan swasembada pangan di Indonesia. Adapun daerah-daerah di Indonesia yang potensial terkena dampak kenaikan muka air laut diperlihatkan pada Gambar 1 berikut.
* Terancam berkurangnya luasan kawasan pesisir dan bahkan hilangnya pulau-pulau kecil yang dapat mencapai angka 2000 hingga 4000 pulau, tergantung dari kenaikan muka air laut yang terjadi. Dengan asumsi kemunduran garis pantai sejauh 25 meter, pada akhir abad 2100 lahan pesisir yang hilang mencapai 202.500 ha.
* Bagi Indonesia, dampak kenaikan muka air laut dan banjir lebih diperparah dengan pengurangan luas hutan tropis yang cukup signifikan, baik akibat kebakaran maupun akibat penggundulan. Data yang dihimpun dari The Georgetown – International Environmental Law Review (1999) menunjukkan bahwa pada kurun waktu 1997 – 1998 saja tidak kurang dari 1,7 juta hektar hutan terbakar di Sumatra dan Kalimantan akibat pengaruh El Nino. Bahkan WWF (2000) menyebutkan angka yang lebih besar, yakni antara 2 hingga 3,5 juta hektar pada periode yang sama. Apabila tidak diambil langkah-langkah yang tepat maka kerusakan hutan – khususnya yang berfungsi lindung – akan menyebabkan run-off yang besar pada kawasan hulu, meningkatkan resiko pendangkalan dan banjir pada wilayah hilir , serta memperluas kelangkaan air bersih pada jangka panjang.

Antisipasi Dampak Kenaikan Muka Air Laut dan Banjir melalui Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Dengan memperhatikan dampak pemanasan global yang memiliki skala nasional dan dimensi waktu yang berjangka panjang, maka keberadaan RTRWN menjadi sangat penting. Secara garis besar RTRWN yang telah ditetapkan aspek legalitasnya melalui PP No.47/1997 sebagai penjabaran pasal 20 dari UU No.24/1992 tentang Penataan Ruang memuat arahan kebijaksanaan pemanfaatan ruang negara yang memperlihatkan adanya pola dan struktur wilayah nasional yang ingin dicapai pada masa yang akan datang.

Pola pemanfaatan ruang wilayah nasional memuat : (a) arahan kebijakan dan kriteria pengelolaan kawasan lindung (termasuk kawasan rawan bencana seperti kawasan rawan gelombang pasang dan banjir) ; dan (b) arahan kebijakan dan kriteria pengelolaan kawasan budidaya (hutan produksi, pertanian, pertambangan, pariwisata, permukiman, dsb). Sementara struktur pemanfaatan ruang wilayah nasional mencakup : (a) arahan pengembangan sistem permukiman nasional dan (b) arahan pengembangan sistem prasarana wilayah nasional (seperti jaringan transportasi, kelistrikan, sumber daya air, dan air baku.

Sesuai dengan dinamika pembangunan dan lingkungan strategis yang terus berubah, maka dirasakan adanya kebutuhan untuk mengkajiulang (review) materi pengaturan RTRWN (PP 47/1997) agar senantiasa dapat merespons isu-isu dan tuntutan pengembangan wilayah nasional ke depan. (mohon periksa Tabel 3 pada Lampiran). Oleh karenanya, pada saat ini Pemerintah tengah mengkajiulang RTRWN yang diselenggarakan dengan memperhatikan perubahan lingkungan strategis ataupun paradigma baru sebagai berikut :

* globalisasi ekonomi dan implikasinya,
* otonomi daerah dan implikasinya,
* penanganan kawasan perbatasan antar negara dan sinkronisasinya,
* pengembangan kemaritiman/sumber daya kelautan,
* pengembangan kawasan tertinggal untuk pengentasan kemiskinan dan krisis ekonomi,
* daur ulang hidrologi,
* penanganan land subsidence,
* pemanfaatan jalur ALKI untuk prosperity dan security, serta
* pemanasan global dan berbagai dampaknya.

Dengan demikian, maka aspek kenaikan muka air laut dan banjir seyogyanya akan menjadi salah satu masukan yang signifikan bagi kebijakan dan strategi pengembangan wilayah nasional yang termuat didalam RTRWN khususnya bagi pengembangan kawasan pesisir mengingat : (a) besarnya konsentrasi penduduk yang menghuni kawasan pesisir khususnya pada kota-kota pantai, (b) besarnya potensi ekonomi yang dimiliki kawasan pesisir, (c) pemanfaatan ruang wilayah pesisir yang belum mencerminkan adanya sinergi antara kepentingan ekonomi dengan lingkungan, (d) tingginya konflik pemanfaatan ruang lintas sektor dan lintas wilayah, serta (e) belum terciptanya keterkaitan fungsional antara kawasan hulu dan hilir, yang cenderung merugikan kawasan pesisir.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh ADB (1994), maka dampak kenaikan muka air laut dan banjir diperkirakan akan memberikan gangguan yang serius terhadap wilayah-wilayah seperti : Pantura Jawa, Sumatera bagian Timur, Kalimantan bagian Selatan, Sulawesi bagian Barat Daya, dan beberapa spot pada pesisir Barat Papua

Untuk kawasan budidaya, maka perhatian yang lebih besar perlu diberikan untuk kota-kota pantai yang memiliki peran strategis bagi kawasan pesisir, yakni sebagai pusat pertumbuhan kawasan yang memberikan pelayanan ekonomi, sosial, dan pemerintahan bagi kawasan tersebut. Kota-kota pantai yang diperkirakan mengalami ancaman dari kenaikan muka air laut diantaranya adalah Lhokseumawe, Belawan, Bagansiapi-api, Batam, Kalianda, Jakarta, Tegal, Semarang, Surabaya, Singkawang, Ketapang, Makassar, Pare-Pare, Sinjai. (Selengkapnya mohon periksa Tabel 1 pada Lampiran).

Kawasan-kawasan fungsional yang perlu mendapatkan perhatian terkait dengan kenaikan muka air laut dan banjir meliputi 29 kawasan andalan, 11 kawasan tertentu, dan 19 kawasan tertinggal. (selengkapnya mohon periksa Tabel 2 pada Lampiran).

Perhatian khusus perlu diberikan dalam pengembangan arahan kebijakan dan kriteria pengelolaan prasarana wilayah yang penting artinya bagi pengembangan perekonomian nasional, namun memiliki kerentanan terhadap dampak kenaikan muka air laut dan banjir, seperti :

* sebagian ruas-ruas jalan Lintas Timur Sumatera (dari Lhokseumawe hingga Bandar Lampung sepanjang ± 1600 km) dan sebagian jalan Lintas Pantura Jawa (dari Jakarta hingga Surabaya sepanjang ± 900 km) serta sebagian Lintas Tengah Sulawesi (dari Pare-pare, Makassar hingga Bulukumba sepanjang ± 250 km).
* beberapa pelabuhan strategis nasional, seperti Belawan (Medan), Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Mas (Semarang), Pontianak, Tanjung Perak (Surabaya), serta pelabuhan Makassar.
* Jaringan irigasi pada wilayah sentra pangan seperti Pantura Jawa, Sumatera bagian Timur dan Sulawesi bagian Selatan.
* Beberapa Bandara strategis seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, dan Semarang.

Untuk kawasan lindung pada RTRWN, maka arahan kebijakan dan kriteria pola pengelolaan kawasan rawan bencana alam, suaka alam-margasatwa, pelestarian alam, dan kawasan perlindungan setempat (sempadan pantai, dan sungai) perlu dirumuskan untuk dapat mengantisipasi berbagai kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi.

Selain antisipasi yang bersifat makro-strategis diatas, diperlukan pula antisipasi dampak kenaikan muka air laut dan banjir yang bersifat mikro-operasional. Pada tataran mikro, maka pengembangan kawasan budidaya pada kawasan pesisir selayaknya dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa alternatif yang direkomendasikan oleh IPCC (1990) sebagai berikut :

* Relokasi ; alternatif ini dikembangkan apabila dampak ekonomi dan lingkungan akibat kenaikan muka air laut dan banjir sangat besar sehingga kawasan budidaya perlu dialihkan lebih menjauh dari garis pantai. Dalam kondisi ekstrim, bahkan, perlu dipertimbangkan untuk menghindari sama sekali kawasan-kawasan yang memiliki kerentanan sangat tinggi.
* Akomodasi ; alternatif ini bersifat penyesuaian terhadap perubahan alam atau resiko dampak yang mungkin terjadi seperti reklamasi, peninggian bangunan atau perubahan agriculture menjadi budidaya air payau (aquaculture) ; area-area yang tergenangi tidak terhindarkan, namun diharapkan tidak menimbulkan ancaman yang serius bagi keselamatan jiwa, asset dan aktivitas sosial-ekonomi serta lingkungan sekitar.
* Proteksi ; alternatif ini memiliki dua kemungkinan, yakni yang bersifat hard structure seperti pembangunan penahan gelombang (breakwater) atau tanggul banjir (seawalls) dan yang bersifat soft structure seperti revegetasi mangrove atau penimbunan pasir (beach nourishment). Walaupun cenderung defensif terhadap perubahan alam, alternatif ini perlu dilakukan secara hati-hati dengan tetap mempertimbangkan proses alam yang terjadi sesuai dengan prinsip “working with nature”.

Sedangkan untuk kawasan lindung, prioritas penanganan perlu diberikan untuk sempadan pantai, sempadan sungai, mangrove, terumbu karang, suaka alam margasatwa/cagar alam/habitat flora-fauna, dan kawasan-kawasan yang sensitif secara ekologis atau memiliki kerentanan tinggi terhadap perubahan alam atau kawasan yang bermasalah. Untuk pulau-pulau kecil maka perlindungan perlu diberikan untuk pulau-pulau yang memiliki fungsi khusus, seperti tempat transit fauna, habitat flora dan fauna langka/dilindungi, kepentingan hankam, dan sebagainya.

Agar prinsip keterpaduan pengelolaan pembangunan kawasan pesisir benar-benar dapat diwujudkan, maka pelestarian kawasan lindung pada bagian hulu – khususnya hutan tropis - perlu pula mendapatkan perhatian. Hal ini penting agar laju pemanasan global dapat dikurangi, sekaligus mengurangi peningkatan skala dampak pada kawasan pesisir yang berada di kawasan hilir.
Kebutuhan Intervensi Kebijakan Penataan Ruang dalam rangka Mengantisipasi Dampak Pemanasan Global terhadap Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Dalam kerangka kebijakan penataan ruang, maka RTRWN merupakan salah satu instrumen kebijakan yang dapat dimanfaatkan untuk dampak pemanasan global terhadap kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Namun demikian, selain penyiapan RTRWN ditempuh pula kebijakan untuk revitalisasi dan operasionalisasi rencana tata ruang yang berorientasi kepada pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil dengan tingkat kedalaman yang lebih rinci.

Intervensi kebijakan penataan ruang diatas pada dasarnya ditempuh untuk memenuhi tujuan-tujuan berikut :

* Mewujudkan pembangunan berkelanjutan pada kawasan pesisir, termasuk kota-kota pantai dengan segenap penghuni dan kelengkapannya (prasarana dan sarana) sehingga fungsi-fungsi kawasan dan kota sebagai sumber pangan (source of nourishment) dapat tetap berlangsung.
* Mengurangi kerentanan (vulnerability) dari kawasan pesisir dan para pemukimnya (inhabitants) dari ancaman kenaikan muka air laut, banjir, abrasi, dan ancaman alam (natural hazards) lainnya.
* Mempertahankan berlangsungnya proses ekologis esensial sebagai sistem pendukung kehidupan dan keanekaragaman hayati pada wilayah pesisir agar tetap lestari yang dicapai melalui keterpaduan pengelolaan sumber daya alam dari hulu hingga ke hilir (integrated coastal zone management).
* Untuk mendukung tercapainya upaya revitalisasi dan operasionalisasi rencana tata ruang, maka diperlukan dukungan-dukungan, seperti : (a) penyiapan Pedoman dan Norma, Standar, Prosedur dan Manual (NSPM) untuk percepatan desentralisasi bidang penataan ruang ke daerah - khususnya untuk penataan ruang dan pengelolaan sumber daya kawasan pesisir/tepi air; (b) peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta pemantapan format dan mekanisme kelembagaan penataan ruang, (c) sosialisasi produk-produk penataan ruang kepada masyarakat melalui public awareness campaig, (d) penyiapan dukungan sistem informasi dan database pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang memadai, serta (e) penyiapan peta-peta yang dapat digunakan sebagai alat mewujudkan keterpaduan pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-kecil sekaligus menghindari terjadinya konflik lintas batas.
* Selanjutnya, untuk dapat mengelola pembangunan kawasan pesisir secara efisien dan efektif, diperlukan strategi pendayagunaan penataan ruang yang senada dengan semangat otonomi daerah yang disusun dengan memperhatikan faktor-faktor berikut :
* Keterpaduan yang bersifat lintas sektoral dan lintas wilayah dalam konteks pengembangan kawasan pesisir sehingga tercipta konsistensi pengelolaan pembangunan sektor dan wilayah terhadap rencana tata ruang kawasan pesisir.
* Pendekatan bottom-up atau mengedepankan peran masyarakat (participatory planning process) dalam pelaksanaan pembangunan kawasan pesisir yang transparan dan accountable agar lebih akomodatif terhadap berbagai masukan dan aspirasi seluruh stakeholders dalam pelaksanaan pembangunan.
* Kerjasama antar wilayah (antar propinsi, kabupaten maupun kota-kota pantai, antara kawasan perkotaan dengan perdesaan, serta antara kawasan hulu dan hilir) sehingga tercipta sinergi pembangunan kawasan pesisir dengan memperhatikan inisiatif, potensi dan keunggulan lokal, sekaligus reduksi potensi konflik lintas wilayah
* Penegakan hukum yang konsisten dan konsekuen – baik PP, Keppres, maupun Perda - untuk menghindari kepentingan sepihak dan untuk terlaksananya role sharing yang ‘seimbang’ antar unsur-unsur stakeholders.

Berbagai sumber.

Baca Selengkapnya......

Konservasi Alam

Konservasi Alam adalah suatu manajemen terhadap alam dan lingkungan secara bijaksana untu k melindungi tanaman dan binatang. Beberapa spesies binatang dan tumbuhan telah punah secara alamiah (misalnya dinosaurus). Namun dewasa ini kegiatan manusia dan pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan peningkatkan bahaya kerusakan alam, sehingga beberapa spesie s jumlahnya berkur ang s ecara drastis bahkan spesies tertentu telah punah sekarang. Untuk itulah Konservasi Alam sangat penting bagi manusia.

Sepanjang sejarah alam telah menderita disebabkan oleh manusia dan kegiatannya. Dengan semakin meningkatnya penggunaan senjata yang semakin efisien seperti panah, senapan, pistol para pemburu dapat membunuh beberapa spesies binatang liar dengan sangat mudah. Manusia membuka hutan, mengeringkan rawa, membendung sungai untuk kegiatan perkebunan, pertanian, dan industri. Kegiatan-kegiatan ini secara serius telah merusak habitat tumbuhan dan binatang liar secara luas. Manusia juga telah menggangu proses alamiah habitat spesies yang tersisa. Beberapa habitat tertentu menjadi lebih sempit dan tidak bisa berhubungan dengan ekosistem yang lain. Polusi juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan berbagai spesies tumbuhan dan binatang liar.

Berbagai macam spesies tumbuhan dan binatang telah punah jauh sebelum manusia muncul di muka bumi. Namun spesies-spesies lainnya muncul menggantikan berbagai spesies yang punah dan keanekaragaman kehidupan tidak berkurang. Dewasa ini kegiatan manusia telah membinasakan berbagai spesies mahkluk hidup tanpa ada harapan untuk menggantikannya, sehingga keanekaragaman kehidupan menjadi berkurang. Beberapa ratus spesies binatang dan ribuan spesies tanaman liar menghadapi bahaya kepunahan, seperti harimau, orang utan, badak, gorilla, paus biru, singa asia, dll.


PENTINGNYA KONSERVASI ALAM

Jika manusia tidak melakukan konservasi alam maka berbagai spesies tumbuhan dan binatang liar yang terancam punah akan segera menjadi punah. Spesies-spesies lainyapun menjadi terancam kepunahan. Jika hal ini terjadi maka manusia akan mengalami kerugian yang sangat luar biasa karena kepunahan tersebut tidak dapat dimunculkan lagi.

Kehidupan alam bebas sangat penting bagi manusia karena memiliki beberapa faktor manfaat diantaranya:
1. Faktor keindahan
2. Manfaat ekonomi
3. Manfaat ilmiah
4. Manfaat bagi kelangsungan hidup

Faktor Keindahan
Setiap jenis tumbuhan dan binatang adalah berbeda satu sama lainnya dan hal ini memberikan keindahan bagi alam dengan cara yang berbeda-beda. Sebagian besar manusia merasakan bahwa keindahan alam ini dapat memperkaya kehidupan mereka. Hal ini juga dapat menambah kenikmatan alam bagi orang yang melakukan camping, hiking, dan rekreasi alam lainnya. Seorang pendaki gunung akan merasa lebih senang bila melintasi kawasan gunung yang berhutan dan dihuni oleh binatang-binatang liar seperti gn. Gede, gn. Argopuro dan gn. Slamet dibandingkan gunung yang gundul tak berhutan seperti gn.Sumbing, gn.Sundoro, dan gn.Merbabu.

Manfaat Ekonomi
Berbagai spesies tumbuhan dan binatang liar menyediakan produk-produk yang sangat bernilai, seperti kayu, rotan, dan hasil-hasil tanaman lainnya, serat, daging, makanan, kulit dan bulu binatang. Manfaat ekonomi dari kehidupan alam liar memiliki nilai yang sangat penting bagi beberapa negara. Bagi masyarakat di negara-negara industri rekreasi melihat binatang di kebun binatang atau ke alam bebas bisa juga menjadi sumber pendapatan.

Manfaat ilmu
Mempelajari kehidupan tumbuhan dan satwa liar memberikan kepada kita suatu pengetahuan yang sangat berharga tentang variasi proses kehidupan. Beberapa penelitian tertentu dapat membantu para ilmuwan untuk memahami bagai mana fungsi tubuh manusia dan mengapa manusia bertingkah laku seperti itu. Para ilmuwan juga dapat meningkatkan pengetahuan pengobatan dan menemukan obat-obat baru dengan mempelajari kehidupan alam bebas. Dengan mengamati pengaruh-pengaruh polusi lingkungan terhadap kehidupan liar, para ilmuwan menjadi tahu bagaimana pengaruh polusi bagi manusia.

Manfaat kehidupan
Setiap spesies memiliki peran dalam membantu menjaga keseimbangan sistem kehidupan di bumi. Sistem-sistem ini harus berfungsi terus menerus jika kehidupan ingin tetap berlangsung. Sehingga hilangnya beberapa spesies dapat mengancam semua kehidupan, termasuk kehidupan manusia. Lebih dari 40 jenis pohon di hutan penyebaran bijinya sangat tergantung pada orangutan. Ular membantu mengendalikan populasi tikus. Burung madu, kupu-kupu dan kumbang membantu penyerbukan bunga.

Pembagian Kerawanan satwa dan tumbuhan liar.

Tumbuhan dan hewan yang menghadapi kepunahan dikelompokkan menjadi tiga macam:
1. Terancam Punah
2. Rawan Punah
3. Beresiko rendah

Spesies yang terancam menghadapi ancaman kepunahan yang sangat serius. Mereka membutuhkan perlindungan secara langsung dari manusia untuk dapat tetap bertahan hidup. Seperti orangutan, harimau, gajah, badak karena habitatnya semakin menyempit perlu dilindungi.

Spesies yang rawan biasanya berlimpah di beberapa area tetapi mereka menghadapi bahaya yang serius. Bahaya ini bisa disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak ramah atau perburuhan yang terus menerus. Seperti rusa dan babi hutan jumlahnya cukup banyak di beberapa wilayah namun bila diburu terus menerus dapat terancam punah.

Spesies beresiko rendah dikenal juga dengan sebutan spesies yang jarang, biasanya hidup di wilayah yang dilindungi namun jumlahnya tidak berkurang. Misalnya pohon cemara gunung atau edelweis yang hanya tumbuh di puncak-puncak gunung.

Metode Konservasi Alam
Metode yang digunakan untuk melindungi Alam tergantung pada sumber-sumber ancaman terhadap spesies-spesies tersebut. Hal yang paling umum biasanya dengan menjamin tersedianya makanan, air, dan tempat tinggal yang memadai. Metode ini disebut manajemen habitat, mencakup juga konservasi tanah, pengelolaan hutan dan air yang baik.

Beberapa spesies terancam karena manusia telah merusak habitatnya. Sebagai contoh manusia telah mengeringkan rawa-rawa dan merubahnya menjadi pemukiman atau keperluan lainnya. Habitat rawa yang tersisa menjadi berkurang karena faktor-faktor kegiatan manusia, diantaranya mengalihkan aliran air yang seharusnya menuju rawa, penurunan tinggi air rawa, endapan lumpur, racun bahan kimia dan terisolasinya rawa yang satu dengan rawa yang lain. Perladangan yang buruk juga merusak tanah, atau pelebaran kota dan industri dapat meratakan habitat berbagai spesies. Polusi dapat meracuni udara, air, tanaman dan binatang. Untuk menyelamatkan habitat satwa dan tumbuhan manusia harus mengontrol polusi dan mengatur wilayah yang digunakan bagi kehidupan satwa dan tumbuhan untuk tetap hidup.

Binatang yang terancam karena adanya perburuan yang terlalu sering dapat dilindungi dengan undang-undang yang melarang atau mengatur penangkapannya. Hukum ini juga dapat digunakan untuk mengatur seberapa banyak spesies tertentu yang dapat diburu atau dibunuh. Hukum juga dapat melindungi tanaman-tanaman dari para pengumpul. Jika suatu habitat tertentu membutuhkan perlindungan maka wilayah tersebut dapat dijadikan taman nasional atau cagar alam. Dalam beberapa kasus binatang predator yang membunuh binatang yang terancam punah harus dikontrol sampai jumlahnya binatang yang terancam punah bertambah banyak.

Dilain pihak suatu spesies bisa berkembang menjadi sangat banyak. Jika hal ini terjadi maka dapat mengancam kehidupan spesies itu sendiri atau spesies lainnya dengan memakan terlalu banyak persediaan makanan. Masalah ini bisa terjadi dengan rusa dan kuda nil di taman nasional. Untuk itu jumlahnya harus dikurangi dengan dibunuh atau dengan mengembalikan musuh alaminya yang membuat mereka menjadi jarang.

Jika suatu spesies tidak dapat bertahan lama di lingkungan alaminya, maka binatang tersebut dapat dibesarkan di dalam penangkaran dan kemudian dilepaskan di hutan yang dilindungi. Begitu juga dengan satwa yang sukar berkembang biak dapat dikawinkan di dalam penangkaran.

Suatu spesies yang terancam oleh penyakit dapat dibantu dengan mengatur kebersihan habitatnya. Tumbuhan langka dapat dirawat di kebun tanaman atau biji-bijinya dapat disimpan untuk ditanam di masa yang akan datang.

Kunci keberhasilan dari konservasi alam tergantung pada pengetahuan akan ekologi dari suatu spesies dan kekuatan yang bekerja pada habitatnya. Dengan kata lain diperlukan suatu pemahaman tentang cara hidup suatu spesies dan hubungannya dengan segala hal yang ada di dalam lingkungannya.

Baca Selengkapnya......

Sabtu, 24 Juli 2010

Budaya Yadnya Kasada

Menurut mitos atau legenda yang berkembang di masyarakat suku Tengger, mereka berasal dari keturunan Roro Anteng yang merupakan putri dari Raja Brawijaya dengan Joko Seger putra seorang Brahmana. Nama suku Tengger diambil dari akhiran nama kedua pasang suami istri itu yaitu, “Teng” dari Roro Anteng dan “Ger” dari Joko Seger. Legenda tentang Roro Anteng dan Joko Seger yang berjanji pada Dewa untuk menyerahkan putra bungsu mereka, Raden Kusuma merupakan awal mula terjadinya upacara Kasodo di Tengger.
Menurut beberapa ahli sejarah, suku Tengger merupakan penduduk asli orang Jawa yang pada saat itu hidup pada masa kejayaan Majapahit. Saat masuknya Islam di Indonesia (pulau Jawa) saat itu terjadi persinggungan antara Islam dengan kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa, salah satunya adalah Majapahit yang merasa terdesak dengan kedatangan pengaruh Islam, kemudian melarikan diri ke wilayah Bali dan pedalaman di sekitar Gunung Bromo dan Semeru. Mereka yang berdiam di sekitar pedalaman Gunung Bromo ini kemudian mendirikan kampung yang namanya diambil dari akhiran nama pemimpin mereka yaitu Roro Anteng dan Joko Seger.

DESKRIPSI LOKASI
Suku bangsa Tengger berdiam disekitar kawasan di pedalaman gunung Bromo yang terletak di kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Berdasarkan persebaran bahasa dan pola kehidupan sosial masyarakat, daerah persebaran suku Tengger adalah disekitar Probolinggo, Lumajang, (Ranupane kecamatan Senduro), Malang (desa Ngadas kecamatan Poncokusumo), dan Pasuruan. Sementara pusat kebudayaan aslinya adalah di sekitar pedalaman kaki gunung Bromo.

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

1. BAHASA
Bahasa yang berkembang di masyarakat suku Tengger adalah bahasa Jawa Tengger yaitu bahasa Jawi kuno yang diyakini sebagai dialek asli orang-orang Majapahit. Bahasa yang digunakan dalam kitab-kitab mantra pun menggunakan tulisan Jawa Kawi. Suku Tengger merupakan salah satu sub kelompok orang Jawa yang mengembangkan variasai budaya yang khas. Kekhasan ini bisa dilihat dari bahasanya, dimana mereka menggunakan bahasa Jawa dialek tengger, tanpa tingkatan bahasa sebagaimana yang ada pada tingkatan bahasa dalam bahasa Jawa pada umumnya.

2. PENGETAHUAN
Pendidikan pada masyarakat Tengger sudah mulai terlihat dan maju dengan dibangunnya sekolah-sekolah, baik tingkat dasar maupun menengah disekitar kawasan Tengger. Sumber pengetahuan lain adalah mengenai penggunaan mantra-mantra tertentu oleh masyarakat Tengger.

3. TEKNOLOGI
Dalam kehidupan suku Tengger, sudah mengalami teknologi komunikasi yang dibawa oleh wisatawan-wisatawan domestik maupun mancanegara sehingga cenderung menimbulkan perubahan kebudayaan. Suku Tengger tidak seperti suku-suku lain karena masyarakat Tengger tidak memiliki istana, pustaka, maupun kekayaan seni budaya tradisional. Tetapi suku Tengger sendiri juga memiliki beberapa obyek penting yaitu lonceng perungggu dan sebuah padasan di lereng bagian utara Tengger yang telah menjadi puing.

4. RELIGI
Mayoritas masyarakat Tengger memeluk agama Hindu, namun agama Hindu yang dianut berbeda dengan agama Hindu di Bali, yaitu Hindu Dharma. Hindu yang berkembang di masyarakat Tengger adalah Hindu Mahayana. Selain agama Hindu, agama laiin yang dipeluk adalah agama Islam, Protestan, Kristen, dll. Berdasarkan ajaran agama Hindu yang dianut, setiap tahun mereka melakukan upacara Kasono. Selain Kasodo, upacara lain yaitu upacara Karo, Kapat, Kapitu, Kawulo, Kasanga. Sesaji dan mantra amat kental pengaruhnya dalam masyarakat suku Tengger. Masyarakat Tengger percaya bahwa mantra-mantra yang mereka pergunakan adalah mantra-mantra putih bukan mantra hitam yang sifatnya merugikan.

5. ORGANISASI SOSIAL
PERKAWINAN. Sebelum ada Undang-Undang perkawinan banyak anak-anak suku Tengger yang kawin dalam usia belia, misalnya pada usia 10-14 tahun. Namun, pada masa sekarang hal tersebut sudah banyak berkurang dan pola perkawinannya endogami. Adat perkawinan yang diterapkan oleh siuku Tengger tidak berbeda jauh dengan adat perkawinan orang Jawa hanya saja yang bertindak sebagai penghulu dan wali keluarga adalah dukun Pandita. Adat menetap setelah menikah adalah neolokal, yaitu pasangan suami-istri bertempat tinggal di lingkungan yang baru. Untuk sementara pasangan pengantin berdiam terlebih dahulu dilingkungan kerabat istri.
SISTEM KEKERABATAN.
Seperti orang Jawa lainnya, orang Tengger menarik garis keturunan berdasarkan prinsip bilateral yaitu garis keturunan pihak ayah dan ibu. Kelompok kekerabatan yang terkecil adalah keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak.
SISTEM KEMASYARAKATAN.
Masyarakat suku Tengger terdiri atas kelompok-kelompok desa yang masing-masing kelompok tersebut dipimpin oleh tetua. Dan seluruh perkampungan ini dipimpin oleh seorang kepala adat. Masyarakat suku Tengger amat percaya dan menghormati dukun di wilayah mereka dibandingkan pejabat administratif karena dukun sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Tengger. Masyarakat Tengger mengangkat masyarakat lain dari luar masyarakat Tengger sebagai warga kehormatan dan tidak semuanya bisa menjadi warga kehormatan di masyarakat Tengger. Masyarakat muslim Tengger biasanya tinggal di desa-desa yang agak bawah sedangkan Hindu Tengger tinggal didesa-desa yang ada di atasnya.

6. MATA PENCAHARIAN
Pada masa kini masyarakat Tengger umumnya hidup sebagai petani di ladang. Prinsip mereka adalah tidak mau menjual tanah (ladang) mereka pada orang lain. Macam hasil pertaniannya adalah kentang, kubis, wortel, tembakau, dan jagung. Jagung adalah makanan pokok suku Tengger. Selain bertani, ada sebagian masyarakat Tengger yang berprofesi menjadi pemandu wisatawan di Bromo. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menawarkan kuda yang mereka miliki untuk disewakan kepada wisatawan.

7. KESENIAN
Tarian khas suku Tengger adalah tari sodoran yang ditampilkan pada perayaan Karo dan Kasodo. Dari segi kebudayaan, masyarakat Tengger banyak terpengaruh dengan budaya pertanian dan pegunungan yang kental meskipun sebagian besar budaya mereka serupa dengan masyarakat Jawa umumnya, namun ada pantangan untuk memainkan wayang kulit.


NILAI-NILAI BUDAYA

Orang Tengger sangat dihormati oleh masyarakat Tengger karena mereka selalu hidup rukun, sederahana, dan jujur serta cinta damai. Orang Tenggr suka bekerja keras, ramah, dan takut berbuat jahat seperti mencuri karena mereka dibayangi adanya hukum karma apabila mencuri barang orang lain maka akan datang balasan yaitu hartanya akan hilang lebih banyak lagi. Orang Tengger dangat menghormati Dukun dan Tetua adat mereka.

ASPEK PEMBANGUNAN

Aspek pembangunan yang terlihat adalah pada sektor pariwisata misalnya dengan pembangunan-pembanguna akses-akses menuju gunung Bromo agar lebih mudah dijangkau oleh wisatawan. Desa Tosari merupakan salah satu pintu gerbang daerah Tengger, desa ini memanjang dari utara sampai selatan. Di tengah desa itu terdapat pasar dan tempat-tempat ibadah seperti masjid bagi umat Islam dan pura bagi umat Hindu. Selain itu terdapat pula kantor kelurahan, kantor kecamatan, dan koramil, kantor PKK, sekolah dasar, madrasah, taman-kanak-kanak, pos kesehatan, dan taman gizi serta puskesmas. Jadi desa-desa yang ada di wilayah Tengger sudah cukup maju.

Baca Selengkapnya......

Makanan Khas sebagai Hasil Dari Kebudayaan

Nasi MBledos Khas Probolinggo

Bila anda berkunjung ke kota probolinggo, tidak lengkap rasanya bila tidak mencicipi kuliner sego mbledos. Sego mbeldos merupakan makanan yang ada hanya ada di Probolinggo dan bentuknya unik menyerupai Gunung Bromo.


Mungkin karena punya tempat wisata Gunung Bromo sehingga masakan Khas kulinernya harus disuguhkan dengan bentuk khas gunung Bromo. Menu ini, tak akan ada ditempat lain, karena menu kuliner sego mbledos hanya ada di cafe van de goen, jalan suroyo kecamatan mayangan kota Probolinggo.


Sego mbeldos atau dalam bahasa indonesia berarti nasi meletus merupakan menu andalan cafe ini yang nasinya menyerupai bentuk dari gunung bromo. Betapa tidak dengan bentuk menyerupai gunung dan disampingnya berisikan plecing kangkung layaknya savana gunung bromo yang eksotik.
Bahkan untuk sambalnya di bikin lumer dan berwarna merah meyerupai lava pijar yang keluar dari gunung. Dikatakan mbeledos karena bila nasi ini dimakan di dalam nasi yang bentuknya kerucut ini akan keluar berbagai macam lauk pauk seperti sambal goreng ikan teri goreng dan urap urap.
Suleman, Penikmat Sego Bledos mengatakan, Probolinggo memang punya masakan khas yang tak akan pernah dijumpai didaerah lain. Rasanya memang Lain dari pada yang lain,” ujar Sulaiman yang juga ketua DPRD Kota Probolinggo ini.
Dengan harga relatif murah hanya 10 ribu saja, lidah anda akan dimanjakan dengan sensari rasa yang menggoda. Sementara, Gaguk Putranto Superviser Cafe Van De Goen menceritakan ide awal dari pembuatan menu ini ingin membua tmenu nasi yang identik dengan icon wisata probolinggo.
Akhirnya gunung bromo yang di pilih untuk menjadi andalan menu di cafe yang berdiri satu tahun silam. “Berawal dari ide gunung Bromo akhirnya kita buatkan masakan ini,” terangnya.
Cara pembuatan nasi mbedos ini nasi putih di cetak dalam cetakan berntuk kerucut dengan cara satu sendok nasi putih yang dipadatkan kemudian di campur lauk ikan teri kemudian nasi putih lagi dan ditmabahkan sambal goring dan seterusnya.
Kemudian bila sudah menyerupai gunung ( kerucut) di pinggir nasi di berikan aneka lalapan seprti urap urap mentimun dan plecing kangkung. Selanjutnya di atas kerucut nasi di berikan sambal cair berwarna merah hingga membentuk lava pijar yang keluar dari gunung. (ndi)

Baca Selengkapnya......

Tari Glipang Khas Probolinggo

Tari Glipang adalah sebuah tari rakyat yang merupakan bagian dari pada kesenian tradisional Kabupaten Probolinggo.Tidak ada bedanya dengan tari Remo yaitu sebuah tari khas daerah Jawa Timur yang merupakan bagian dari kesenian Ludruk.

Parmo cucu pencipta Tari Glipang kepada Bromo Info mengatakan Tari Glipang berasal dari kebiasaan masyarakat. Kebiasaan yang sudah turun temurun tersebut akhirnya menjadi tradisi. Dia menjelaskan, Glipang bukanlah nama sebenarnya tarian tersebut..
“Awalnya nama tari tersebut “Gholiban” berasal dari Bahasa Arab yang artinya kebiasaan. Dari kebiasaan-kebiasaan tersebut akhirnya sampai sekarang menjadi tradisi,” kata Parmo asal warga Pendil Kecamatan Banyuanyar.

Di ceritakan oleh Parmo, Tari Glipang (Gholiban) tersebut dibawa oleh kakek buyutnya yang bernama Seno atau lebih dikenal Sari Truno dari Desa Omben Kabupaten Sampang Madura.Sari Truno membawa topeng Madura tersebut untuk menerapkan di Desa Pendil.
“Ternyata masyarakat Desa Pendil sangat agamis.Masyarakat menolak adanya topeng Madura tersebut.Karena didalamnya terdapat alat musik gamelan.Sehingga kakek saya merubahnya menjadi Raudlah yang artinya olahraga,” lanjut Parmo.

Sari Truno kemudian mewariskan kebiasaan tersebut kepada putrinya yang bernama Asia atau yang biasa dipanggil Bu Karto..Parmo yang saat itu masih berusia 9 tahun mencoba ikut menekuninya. Tari Gholiban/Tari Glipang tersebut mempunyai 3 gerakan.Dimana tiap-tiap gerakan tersebut mempunyai makna dan cerita pada saat diciptakan.

Pertama tari olah keprajuritan atau yang biasa disebut dengan Tari Kiprah Glipang.Tari Kiprah Glipang ini menggambarkan ketidakpuasan Sari Truno kepada para penjajah Belanda.Dari rasa ketidakpuasan tersebut akhirnya menimbulkan napas besar.Tari Kiprah Glipang ini sudah terkenal secara Internasional dan sudah mendapatkan beberapa piagam perhargaan.
“Tari Kiprah Glipang pernah menjadi 10 besar tingkat nasional tahun 1995.Selain itu juga pernah datang ke Istana Presiden di Jakarta sebanyak 5 kali diantaranya waktu menyambut kedatangan Presiden Kamboja dan Presiden Pakistan.Saya juga pernah diundang ke Jakarta waktu peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke- 39,” tambah Parmo.

Tari Kiprah Glipang yang telah diciptakan oleh Sari Truno benar-benar serasi dan sejiwa dengan pribadi penciptanya.Jiwa Sari Truno yang sering bergolak melawan prajurit-prajurit Belanda pada waktu itu diekspresikan melalui bentuk tari ini.

Kedua, Tari Papakan yang mempunyai makna bertemunya seseorang setelah lama berpisah.”Waktu itu digambarkan bertemunya Anjasmara dengan Damarwulan.Dimana waktu itu Damarwulan diutus untuk membunuh Minakjinggo.Akhirnya Damarwulan berhasil dengan dibantu oleh 2 istri Minakjinggo.Tapi sebelum bertemu Anjasmara, Damarwulan di hadang oleh Layang Seto dan Layang Kumitir di Daerah Besuki,” jelas Parmo.

Ketiga, Tari Baris yang menggambarkan para prajurit Majapahit yang berbaris ingin tahu daerah Jawa Timur.”Waktu itu prajurit Majapahit tersebut berbaris di daerah Jabung untuk mengetahui daerah Jawa Timur.Awalnya tari ini berawal dari badut, lawak, dan kemudian berubah menjadi cerita rakyat,” terang Parmo.
Menurut Parmo yang menjadi latar belakang dirinya tetap eksis di Tari Glipang diantaranya ingin melestarikan budaya yang dibawa oleh kakek buyutnya Sari Truno.Selain itu kakeknya membawa topeng Madura tersebut dari Madura hanya dengan naik ikan Mongseng.Parmo juga ingin mengembangkan warisan kakek buyutnya kepada generasi muda terutama yang ada di Kabupaten Probolinggo.

“Untuk menghormati perjuangan kakek buyut Sari Truno, saya dan keturunan saya akan tetap melestarikannya sampai kapanpun.Apalagi waktu itu kakek saya rebutan topeng tersebut dengan sesama orang Madura.Sehingga saya sampai 7 turunan tidak boleh bertemu dengan saudara dari Madura.Kakek saya juga naik ikan Mongseng dari Madura ke Jawa, sehingga 7 turunannya diharamkan untuk makan ikan Mongseng tersebut,” imbuh Parmo

Baca Selengkapnya......

Jumat, 23 Juli 2010

Usaha pelestarian keanekaragaman

Usaha pelestarian keanekaragaman hayati adalah usaha untuk melindungi kekayaan jenis tumbuhan(flora) dan kekyaan jenis(fauna) serta mikroganisme untu melestarikan agar tidak punah.dan usaha peletarian keanekaragam hayati di indonesia telah diresmikan oleh pemerintah dan mendirikanya,misalnya:

1.Taman Nasional

taman nasional adalah kawasan konservasi alam dengan ciri khas tertentu baik diaratan maupun di perairan.taman nasional memiliki fungsi ganda yaituperlindungan terhadap siste penyngga kehidupan dan perlindungan jenis tumbuhan dan hewan serta pelestarian sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.taman nasional juga penting untuk ilmu pengetahuan,pendidikan,budaya,dan rekreasi alam.dan beberapa taman nasional di indonesia adalah sebagai berikut:

a).taman nasional gunung lauser

taman nasoinal (TN) ini terletak di propinsi sumatera utara dan propinsi daerah istimewa aceh,dengan ketinggian 0-3.381 m di atas permukaan laut,dengan luas 1.095.192ha ,dan flora langkah yang dilindungi dalah bunga raflesia arnoldiivar.dan fauna yang di lindungi:gajah,beruang malaya,harimau sumatera,badak sumatera,orang utan sumatera,macan akar,burung kuda,kambing sumba,itik liar dan tapir

b).taman nasional kerinci sablat

taman nasional ini terletak di 4 propinsi yaitu:jambi,sumatera barat,sumatera selatan,bengkulu.jenis flora yang dilindungi:bunga raflesia,anggrek,pasang,kismis.dan jenis fauna yang dilinduni:tapir,simpoi,bangka,barang-berang,ungko,kelinci,landak,tikus hutan,babi batang,badak sumatera,gajah,harimau sumatera,harimau kumbang,simang kera ekor panjang,kancil,muncak dan rusa.



C).taman nasional bukit narisan selatan

Luasnya adalah 356.800 Ha,membentang dari ujung selatan propinsi bengkulu sampai ujung selatan propinsi bengkulu.dan jenis faunanya antara lain:meranti,keruing,pengarawang,pasang,bayur,damar,kemiri,cemara gunung,mengkudu,jenis fauna yang dilindungi antara lain:owa,babi rusa,kijang gajah,tapir,kambimg hutan,kerbau liar,badak,macan tutul,landak dan teringgiling.



d).taman nasional ujung kulon

taman ini terletak di ujung paling barat pulau jawa,dan fauna yang dilindungi dan hampir punah antar lain:badak bercula satu,banteng gibon jawa,harimau loreng dan surili



e)taman nasional gunung gede-pangarongo

taman ini terletak di kabupaten bogor,cianjur dan suka bumi.dan flora yang dilindungi:pohon raksasa yang ada adalah rasmala mencapai tinggi60 m dan satwa yang masih ada yaitiu,gibon jawa,surili,kera,lutung dan macan tutul



f).taman nasional komodo

taman ini terletak pada di pulau komodo,rinca,podang,gilimotong.dan flora yang dilindungi dalah kayu hitam,bayur, dan fauna/satwa yang khas adalah,komodo.





2).Cagar alam

Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas tumbuhan,satwa dan ekosistem,yang perkembanganya diserahkan pada alam dan untuk membudidyakan fauna dan flora yang hampir punah.



3).hutan wisata

Hutan wisata adalah kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat wilayahnya perlu di bina dan di pertahankan sebagai hutan,yang dapat dimanfaat kanbagi kepentingan pendidikan,konservasia alam,dan rekreasi.misalnya pangandaran

4).taman hutan raya

Taman hutan raya adalah kawasan konservasi alam yang terutama dimanfaatkan untuk koleksi tumbuhan dan hewan.alami atau non alami,jenis asli atau pendatang, yang berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan,pendidikan,kebudayaan,dan rekreasi.taman ini dapat disebut sebagai taman propinsi,misalnya pulau sempu di jawa timur

5).taman laut

Taman laut adalah wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa keindahan alam atau keunikan alam yang ditunjuk sebagai kawasan konservasi alam,yang diperuntukkan guna melidungi plasma nutfah lautan.misal Bunaken di sulawesi utara.

6).Wana wisata

Wana wisata adalah kawasan hutan yang disamping fungsi utamanya sebagai hutan produksi,juga di manfaatkan sebagai obyek wisata hutan

7).hutan lindung

Hutan lindung adalah kawasan hutan alam yang biasanyaterletak di daerah pegunungan yang di konservasikan untuk tujuan melindungi lahan agar tidak tererosi an untuk mengatur tata air.

8).kebun raya

Kebun raya adalah kumpulan tumbu-tumbuhan di suatu tempat,dan tumbu-yumbuhan tersebut brasal dari berbagai daerah yang ditanam untuk tujuan konservasi,ilmu pengetahuan,dan rekreasi.misalnya keun raya bogor dan purwodadi.selain tempat-tempatyang telah disebutkandi atas yang memang ditetapkan oleh pemerintahsebagai tempat konsrvasi,sebenarnya masyarakat pun dapat dapat berpartisipasi alam pelestarian keanekaragaman hayati.bentuk partisipasi masyarakat dalam pelestarian keanekaragaman hayati misalnya:

a) Memperkya koleksi tanaman di pekarangan rumah

b) Tidak membunuh burung dan hewan-hewan lainya

c) Tidak membuang limbah sembarangan,terutama limbah pabrik,limbah rumah tangga,dan limbah pestisida.

Baca Selengkapnya......

Budaya dan adat istiadat di Jawa Timur

Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman; menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek) dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.

Kawasan pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur merupakan daerah masuknya dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini.

Di kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang) dan Malang, memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingat kawasan ini cukup jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta dan Yogyakarta.

Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura, mengingat besarnya populasi Suku Madura di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu.

Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain: tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama), babaran (upacara menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacara setelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan), sunatan, pacangan.


Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nako'ake (menanyakan apakah si gadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih. Masyarakat di pesisir barat: Tuban, Lamongan, Gresik, bahkan Bojonegoro memiliki kebiasaan lumrah keluarga wanita melamar pria, berbeda dengan lazimnya kebiasaan daerah lain di Indonesia, dimana pihak pria melamar wanita. Dan umumnya pria selanjutnya akan masuk ke dalam keluarga wanita.

Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.

Baca Selengkapnya......

Cari